Sabtu, 30 Oktober 2010

TUGAS RESUME PENGANTAR BISNIS BAB 7


BAB 7
PEMASARAN
  PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN
a.      Pengertian Pemasaran
Menurut William J. Stanton, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

b.      Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Perusahaan harus dapat menciptakan faedah (utility) bagi konsumen. Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Kegiatan pemasaran menciptakan empat faedah yaitu faedah waktu, tempat, milik, dan informasi.
c.       Konsep Pemasaran
Merupakan sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran ini banyak dianut oleh perusahaan modern yang ingin mencapai laba jangka panjang dengan berorientasi kepada konsumen atau pasar.

d.      Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu :
·         Pendekatan serba fungsi (functional approach)
·           Pendekatan serba lembaga (institutional approach)
·           Pendekatan serba barang (commodity approach)
·           Pendekatan serba manajemen (managerial approach)
·           Pendekatan serba sistem (total system approach)

e.       Pendekatan Serba Fungsi
Jumlah macam dan fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasaan dalam perdagangan. Adapun fungsi pokok pemasaran adalah (1) penjualan, (2) pembelian, (3) pengangkutan, (4) penyimpanan, (5) pembelanjaan, (6) penanggungan risiko, (7) standardisasi dan grading, dan (8) pengumpulan informasi pasar.

f.       Pendekatan Serba Lembaga
Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Lembaga tersebut adalah :
·         Penyedia barang/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen
·         Produsen yang mengolah bahan menjadi barang jadi
·         Perantara pedagang, seperti : pedagang besar dan pengecer
·         Perantara agen, seperti : agen penunjuang (perusahaan angkutan, perusahaan penyimpanan) dan agen pelengkap (biro periklanan, lembaga keuangan)
·         Perusahaan saingan
·         Pembeli akhir

g.      Pendekatan Serba Barang
Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.

h.      Pendekatan Serba Manajemen
Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dengan menitik-beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil. Pendekatan ini mempelajari dan menekankan masalah-masalah pemasaran yang dihadapi oleh produsen sebagai kekurangan dari aspek lain tentang sistem pemasaran.

i.        Pendekatan Serba Sistem
Sumber pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.


STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Manajer pemasaran membawahi sejumlah individu yang dikelompokkan ke dalam dua sub bagian , yaitu :
·         Sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang
·         Sub bagian penjualan umum

 PASAR
Dikemukakan oleh W.J. Stanton, pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Dari definisi tersebut dapatlah diketahui adanya tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar, yakni orang dengan segala keinginannya, daya beli mereka, dan kemauan untuk membelanjakan uangnya.
a.      Macam-macam Pasar
Pada pokoknya, pasar dapat dikelompokkan ke dalam 4 golongan, yakni (1) pasar konsumen, (2) pasar industri, (3) pasar penjualan, dan (4) pasar pemerintah.

b.      Segmentasi Pasar
Kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.

 MARKETING MIX DAN PRODUK
a.         Pengertian Marketing Mix
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.

b.           Pengertian Barang
Barang/produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

c.       Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongritan
Penggolongan ini menunjukkan berapa kali sebuah barang dapat digunakan, apakah sekali, dua kali, atau beberapa kali, atau sekian banyak kali. Selain itu, penggolongan tersebut juga menunjukkan kongkrit-tidaknya suatu barang, sehingga barang-barang dibagi ke dalam : barang tahan lama, barang tidak tahan lama dan jasa.

d.      Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
·         Barang Konsumsi, adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsi. Berdasarkan kebiasaan membeli dari konsumen, barang konsumsi dikelompokkan lagi menjadi tiga golongan, yaitu barang konvenien, barang shopping, dan barang spesial.
·         Barang Industri, adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau kepentingan dalam industri, baik secara langsung atau tidak langsung dipakai proses produksi. Barang industri tersebut masih dapat dibedakan lagi menjadi lima golongan yaitu bahan baku, komponen dan barang setengah jadi, perlengkapan operasi, instalasi, dan peralatan ekstra.

e.       Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
Seperti halnya manusia, barang juga memiliki siklus kehidupan/umur (life cycle) yang terdiri atas beberapa tahap sejak barang diperkenalkan sampai tidak lagi terdapat di pasaran; ini disebut sebagai siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini terdiri atas lima tahap yang berbeda-beda seperti tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan kejenuhan, serta tahap kemunduran.

f.       Merk
Merk/brand adalah suatu nama, istilah simbul, atau disain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.



  SALURAN PEMASARAN
a.       Pengertian Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.

b.          Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Untuk saluran distribusi barang konsumsi terdapat 5 saluran sedangkan untuk saluran distribusi barang industri hanya terdapat 4 saluran.

c.         Saluran Distribusi Ganda
Ada beberapa masalah yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut antara lain :
·         Jenis barang yang dipasarkan
·         Produsen yang menghasilkan produknya
·         Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian
·         Pasar yang dituju

d.        Perantara Saluran
Dalam operasinya, perantara saluran melaksanakan berbagai macam fungsi pemasaran, seperti : penyimpanan, pengangkutan, dan sebagainya. Sering pula mereka terlibat dalam penanganan barang-barang dalam jumlah besar. Selain itu, perantara juga melakukan fungsi penjualan dan pembelian.

e.         Pedagang Besar
Merupakan salah satu lembaga saluran yang penting, terutama untuk menyalurkan barang konsumsi.

f.         Pengecer
Dalam pemasaran, pengecer (retailer) mempunyai peranan yang penting karena berhubungan secara langsung dengan konsumen akhir.

g.         Agen
Adapun jenis-jenis agen adalah :
·         Agen penjualan, yang mempunyai tugas utama mencarikan pasar bagi produsen.
·         Agen pembelian, yang mempunyai tugas utama mencarikan penyedia/supplier bagi para pembeli.
·         Agen pengangkutan, yang mempunyai tugas utama menyampaikan barang dari penjual kepada pembelinya.

h.         Jumlah Perantara dalam Saluran
Setelah produsen menentukan saluran distribusi yang akan dipakai, masalah yang dihadapi berikutnya adalah masalah penentuan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai perantara pada tingkat perdagangan besar dan/atau perdagangan eceran. Dalam hal ini, produsen mempunyai tiga alternatif yang dapat ditempuhnya, yaitu : distribusi intensif, distribusi selektif, dan distribusi eksklusif.

i.           Distribusi Fisik
Istilah distribusi fisik dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu. Pada pokoknya, dua masalah penting yang terdapat dalam kegiatan distribusi fisik ini adalah pengangkutan dan penyimpanan.

    PENENTUAN HARGA
a.        Arti dan Pentingnya Harga
Harga adalah sejumlah uang (ditambahkan beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga ini adalah menitik-beratkan pada kemauan pembeli untuk harrga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba.

b.        Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
Dalam kenyataan, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : (1) keadaan perekonomian, (2) penawaran dan permintaan, (3) elastisitas permintaan, (4) persaingan, (5) biaya, (6) tujuan manajer, dan (7) pengawasan pemerintah.

c.            Metode-metode Penetapa Harga
Ada dua pendekatan pokok dalam pennetuan harga jual, yaitu : (1) pendekatan biaya (penetapan harga biaya plus, penetapan harga markup, dan penetapan harga breakeven), serta (2) pendekatan pasar atau persaingan.


d.       Politik Penetapan Harga
Penetapa harga bagi perusahaan yang besar sering melibatkan beberapa manajer seperti : manajer produk, manajer penjualan, dan manajer lain. Beberapa politik penetapan harga adalah : (1) penetapan harga psikhologis, (2) price lining, (3) potongan harga, dan (4) penetapan harga geografis.

 PROMOSI DAN PERIKLANAN
a.        Promosi
Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu-arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi ini pada umumnya ada empat yaitu : (1) periklanan, (2) personal selling, (3) promosi penjualan, serta (4) publisitas dan hubungan masyarakat.

b.         Periklanan
Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.
·         Tujuan Periklanan
ü  Menjual atau meningkatkan penjualan barang dan jasa
ü  Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain
ü  Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman dalam jangka waktu tertentu
ü  Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misalnya dengan mencantumkan nama dan alamat
ü  Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru
·         Jenis Periklanan
Beberapa macam cara dalam periklanan dapatlah digolongkan atas dasar penggunaannya oleh pimpinan, karena perbedaan tersebut tergantung pada tujuan perusahaan dalam program periklanannya. Dalam hal ini periklanan digolongkan menjadi dua, yakni periklanan barang dan periklanan kelembagaan.
·         Media Periklanan
Pemilihan jenis media yang akan digunakan merupakan salah satu keputusan penting bagi sponsor. Jenis-jenis media tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, pos langsung, dan sebagainya.
·         Biro Periklanan
Biro periklanan (advertising agency) merupakan lembaga bisnis yang berdiri sendiri, yang mengkhususkan kegiatannya di bidang perencanaan, pengembangan, dan penempatan periklanan bagi langganannya.

   PERSONAL SELLING, PROMOSI PENJUALAN, DAN PUBLISITAS
a.         Personal Selling
Interaksi antar individu, saling bertemu muka ynag ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubunganpertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
·         Proses Personal Selling
ü  Persiapan sebelum penjualan
ü  Penentuan lokasi pembeli potensial
ü  Pendekatan pendahuluan
ü  Melakukan penjualan
ü  Pelayanan sesudah penjualan
·         Jenis Tugas Penjualan dan Salesman
ü  Trade selling dan merchandising salesman
ü  Missionary selling dan detailman
ü  Technical selling dan sales engineer
ü  New business selling dan pioneer product salesman

b.         Promosi Penjualan
Promosi penjualan hanya merupakan satu kegiatan dalam promosi yang menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang, dan sebagainya.

c.         Publisitas
Hampir sama dengan periklanan, publisitas ini merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media. Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tetapi berita.


REFERENSI :
Buku PENGANTAR BISNIS MODERN
Edisi ketiga
Disusun oleh : DR. BASU SWASTHA DH., SE., MBA dan IBNU SUKOTJO W, SE

Jumat, 29 Oktober 2010

Tugas Mahasiswa Baru PTA 2010/2011

Virtual Class

Kemajuan teknologi di bidang pendidikan sangat terasa manfaatnya. Berbagai aplikasi dibuat demi memudahkan usernya(dalam hal ini pelajar). Kemajuan teknologi turut ikut serta memajukan informasi. Informasi ini bias kita dapatkan dari berbagai media. Ada media visul dan non visual.
Universitas gunadarma yang selalu berorientasi pada kemajuan teknologi informasi. Kini mengembangkan fasilitas E-Learning. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas.

Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning sebagai berikut :
• Pembelajaran jarak jauh.
• Pembelajaran dengan perangkat komputer
• Pembelajaran formal vs. informal
• Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.

E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait.
Salah satu sistem pembelajaran yang ada ialah,Virtual Class. Dimana Sistem perkuliahan virtual class terbilang berbeda dengan pengajaran umumnya. dosen pengajar tidak harus hadir pada saat.

Referensi :
http://arioadhinugroho.com/index.php?option=com_content&view=article&id=282&Itemid=166


http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=19&ved=0CC8QFjAIOAo&url=http%3A%2F%2Fxa.yimg.com%2Fkq%2Fgroups%2F1366197%2F1332309772%2Fname%2FLampiran%2BMakala%2BNureni..doc&rct=j&q=keunggulan%20sistem%20pembelajaran%20virtual%20class&ei=OIPKTKuGBIaBlAe2sMX0AQ&usg=AFQjCNFjeRd1ceibyM2y5LrPBZA8tL9MHA&cad=rja
http://www.scribd.com/doc/16572121/Jurnal-01-e-Learning
http://infoduniafilan89.blogspot.com/2010/04/kelebihan-pembuatan-web-virtual-class.html

Jumat, 22 Oktober 2010

TUGAS RESUME PENGANTAR BISNIS BAB 5


BAB 5
DISAIN DAN PERILAKU ORGANISASI
PENGERTIAN ORGANISASI
Menurut Boone dan kurtz, organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Definisi organisasi itu mencakup tiga elemen pokok, yaitu : (1) interaksi manusia, (2) kegiatan menengah pada tujuan, dan (3) struktur.
Untuk sebuah perusahaan yang kecil, fungsi pengorganisasian itu sangatlah sederhana. Sebuah toko kelontong kecil, misalnya, si manajer pemilik mempekerjakan beberapa orang untuk melayani pembeli, membersihkan dan mengatur barang.
ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
v  Organisasi Formal
Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Oraganisasi formal merupakan bagian yang dapat dilihat pada bagan organisasi, sedangkan informal tidak.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah :
1.      Wewenang
2.      Tanggung jawab
3.      Pertanggung jawaban
4.      Delegasi
5.      Koordinasi

v  Organisasi Informal
Organisasi informal selalu ada dalam setiap organisasi; keberadaannya tidak direncanakan, terjadi atas dasar keakraban dan hubungan-hubungan baik menyangkut bidang pekerjaan ataupun tidak.
Oragnisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal.
Dalam kelompok kerja terdapat tiga kategori karyawan, yaitu :
·         Anggota-anggota kelompok dalam (inner group)
·         Anggota-anggota kelompok pinggir (fringe group)
·         Anggota-anggota kelompok luar (out group)

v  Sentralisasi VS Desentralisasi
Organisasi yang Disentralisir
Organisasi manajemen yang disentralisir merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak.
Beberapa kebaikan organisasi yang disentarlisir adalah : (1) bahwa pengendalian yang lebih efektif dapat dilakukan, (2) cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan, dan (3) memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam.
Sedangkan keburukannya adalah : (1) jika perusahaan berkembamg dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak, (2) organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada para manajer muda dalam pengambilan keputusan.

Organisasi yang didesentralisir
Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasi kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi.
STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA
v  Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu :
1.      Interaksi kemanusiaan
2.      Kegiatan yang terarah ke tujuan
3.      Struktur
Manajemen harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.

Hierarki Tujuan
Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan. Tujuan-tujuan yang lebih luas menyangkut kemampulabaan, penjualan, pangsa pasar, dan jasa dipecah ke dalam tujuan-tujuan untuk masing-masing divisi, masing-masing pabrik, masing-masing departemen, masing-masing kelompok kerja, dan masing-masing karyawan individual.
Departementalisasi
Pembentukan struktur organisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Di kebanyakan perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, dan personalia. Masing-masing kegiatan ditugaskan ke departemen atau bagian yang berbeda dalam perusahaan termasuk manajer dan karyawannya.
Wewenang dan Tanggung Jawaab
Dalam pendelegasian kegiatan, manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas yang ditugaskannya. Di samping tanggung jawab, bawahan juga diberi wewenang yang sepadan dengan tanggung jawab tersebut. Setelah melakukan tugas sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya, bawahan ini harus memberikan pertanggungjawaban kepada atasannya.
Menjamin Komunikasi yang Efektif
Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Sering komunikasi itu berupa tatap muka, dan perintah yang kurang jelas dapat diperbaiki dengan pembicaraan secara personal. Akan tetapi masalah komunikasi ini semakin banyak dengan tumbuhnya organisasi.
Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu
Pencegahan atau minimisasi terjadinya Hukum Parkinson memerlukan usaha manajemen puncak untuk tetap waspada dan memberikan perkiraan-perkiraan yang jujur menyangkut kebutuhan akan setiap posisi baru yang diajukan.

Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responsibility).
Sebenarnya bentuk struktur organisasi ini bermacam-macam, tetapi pada pokoknya ada empat yaitu : organisasi garis (line organization), organisasi garis dan staf (line and staf organization), organisasi fungsional (functional organization), komite (comitee) dan organisasi matrik.
v  Organisasi Garis
a.       Kebaikan Organisasi Garis
·         Adanya kesatuan dalam pimpinan dan pemerintah
·         Pimpinan dapat lebih cepat mengambil keputusan
·         Pimpinan dapat lebih cepat dalam memverikan perintah
·         Menghemat biaya
b.      Keburukan Organisasi Garis
·         Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan
·         Tidak adanya spesialisasi
·         Kurangnya kerjasama diantara masing-masing bagian
v  Organisasi Garis dan Staf
a.       Kebaikan Organisasi Garis dan Staf
·         Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus diluar bagiannya
·         Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja
·         Staf dapat mendidik para petugas
·         Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas
b.      Keburukan Organisasi Garis dan Staf
·         Kadang-kadang staf tidak lagi memberi saran tetapi perintah
·         Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasannya
·         Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil
v  Organisasi Fungsional
a.       Kebaikan Organisasi Fungsional
·         Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat keserasian antara tugas dan keahliannya
·         Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi
b.      Keburukan Organisasi Fungsional
·         Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan pemerintah
·         Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan
·         Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi
·         Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan diantara para manajer
v  Organisasi Komite
a.       Kebaikan Organisasi Komite
·         Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat diantara beberapa anggota
·         Keputusan ditentukan bersama-sama sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik
·         Menciptakan koordinasi yang lebih baik
·         Meningkatkan pengawasan karena macam-macam Komite tersebut dapat berhubungan langsung dengan para pelaksana
b.      Keburukan Organisasi Komite
·         Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing-masing anggota sibuk dengan pekerjaannya
·         Keharusan untuk berkompromi
·         Sering menimbulkan kesimpang-siuran dalam organisasi
·         Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan
v  Organisasi Matrik
a.       Kebaikan Organisasi Matrik
·         Luwes
·         Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama yang spesifik
·         Memberikan alat inovasi tanpa mengganggu struktur organisasi yang ada
b.      Keburukan Organisasi Matrik
·         Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional (satu atasan untuk masing-masing individu)
·         Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dari bagian-bagian yang berbeda
·         Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer bagian lain
PERILAKU KEORGANISASIAN
v  Kelompok Kerja
v  Motivasi
v  Pekerjaan dan Sikap Jabatan
v  Kepemimpinan

Sumber : Pengantar Bisnis Modern Edisi Ketiga
Oleh : DR. Basu Swastha DH., SE., MBA.
Ibnu Sukotjo W. SE.