Jumat, 04 Januari 2013

Laporan Ilmiah


LAPORAN ILMIAH

*         Pengertian Laporan Ilmiah
Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.

*         Dasar Membuat Laporan Ilmiah
Ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan Laporan Ilmiah. Diantaranya :
1.       Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
2.       Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
3.       Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
4.       Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
5.       Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
*         Jenis-jenis Laporan Ilmiah
Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan Ilmiah yaitu sebagai berikut :
Ø  Laporan Lengkap (Monograf)
ü     Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
ü     Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
ü     Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
ü     Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
ü     Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).

Ø  Artikel Ilmiah
ü     Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
ü     Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
ü     Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.

Ø  Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).

*    Fungsi Laporan Ilmiah
1)    Laporan penelitian mengkomunikasikan kepada pembaca seperangkat data dan ide spesifik. Ide spesifik. Spesifik tersebut disampaikan secara jelas dan cukup rinci agar dapat dievaluasi.
2)    Laporan Ilmiah harus dilihat sebagai sumbangan dalam khasanah ilmu pengetahuan.
3)    Laporan Ilmiah harus berfungsi sebagai stimulator dan mengarahkan pada penelitian selanjutnya.

*    Sistematika Penulisan
Pada dasarnya ada dua bentuk sistematika penulisan ilmiah , yaitu penulisan proposal penelitian dan laporan hasil penelitian. Pada umumnya sistematika penulisan proposal penelitian danpenulisan laporan penelitian sebagai berikut :

A.    BAGIAN AWAL
1.     Halaman judul
2.     Halaman persetujuan dan pengesahan (pada laporan penelitian ,sebelum halaman kata pengantar dicantumkan intisari /abstrak)
3.     Halamn kata pengantar atau prakata
4.     Daftar isi
5.     Daftar tabel (jika ada)
6.     Daftar gambar (jika ada)
7.     Daftar lampiran (jika ada)

B.     BAGIAN UTAMA

BAB I PENDAHULUAN
1.     Latar Belakang Masalah
2.      Rumusan masalah
3.      Tujuan penelitian
4.     Ruang lingkup
5.      Manfaat penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1.     Landasan teori/ tinjauan teoretis
2.     Kerangaka teori
3.     Kerangka konsep
4.     Hipotesis atau pertamyaan penelitian (jika ada hipotesis)

BAB III METODE PENELITIAN ATAU CARA PENELITIAN
1.     Jenis penelitian
2.     Populasi sample (untuk penelitian disertai unit penelitian )
3.     Variabel penelitian (untuk penelitian laboratorium / eksperimental, sebelum variabel penelitian dicantumkan bahan dan alat)
4.     Definisi operasioanal variabel atau istilah –istilah lain yang digunakan untuk memberi batasan operasional agar jelas yang dimahsud dalam penelitian itu.
5.     Desain / rancangan penelitian ( tidak harus , kecuali pada penelitian eksperimental)
6.     Lokasi dan waktu penelitian
7.     Teknik pengumplan data.
8.     Instrumen penelitian yang digunakan
9.     Pengolahan dan Analisis data

BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan pada dasarnya merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis menyajikan secara cermat hasil analisis data serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
BAB V – PENUTUP
Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran dari laporan ilmiah tersebut. Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang dilakukan. Kesimpulan diperoleh dari uraian analisis, interpretasi dan deskripsi yang telah ditulisan pada bagian analisis dan pembahasan. Untuk menulis simpulan, penulis perlu mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang hasil apa yang paling penting dari penelitian yang dilakukan. Jawaban dari pertanyaan tersebutlah yang dituliskan pada bagian simpulan. Pada bagian akhir, biasanya simpulan disertai dengan saran mengenai penelitian lanjut yang dapat dilakukan.

C.    BAGIAN AKHIR
Terdiri dari Daftar pustaka dan Lampiran – lampiran; Instrumen penelitian, Berbagai data sekunder yang diperlukan, Anggaran penelitian, dan Jadwal penelitian.

*    Langkah-langkah membuat laporan
Agar dapat menyusun laporan yang baik dan efektif, perlu dipersiapkan dengan matang. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah seperti berikut.
1.      Menetapkan tujuan laporan Pembuat laporan harus tahu, untuk apa laporan dibuat dan siapa yang akan membaca laporan tersebut.
2.      Menentukan Bahan Laporan Bahan-bahan laporan yang dapat digunakan adalah:
1)             surat-surat keputusan
2)             notulen hasil rapat
3)             buku-buku pedoman
4)             hasil kegiatan
5)             hasil penelitian
6)             hasil diskusi
3.      Menentukan cara penngumpulan data Cara pengumpulan data yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
1)             Membuat petunjuk pelaksanaan bagi peneliti yang menjelaskan sasaran dan penyesuaian kegiatan
2)             Melakukan wawancara
3)             Mengumpulkan dokumen pelaksanaan kegiatan
4)             Penyusunan daftar pengecekkan untuk melihat data yang ada dan yang tidak ada
4.      Mengevaluasi Data Data yang telah dikumpulkan dievaluasi untuk dibuat suatu simpulan.
5.      Membuat Kerangka Laporan Kerangka laporan dibuat sesuai dengan sistematika laporan.
*   Format Penulisan Laporan
Ukuran dan Jenis Kertas Format penulisan sesuai dengan sistematika laporan formal di atas. Format penulisannya tergambarkan dalam daftar isi dengan pengetikan atau penulisan yang teratur, terperinci, dan jelas bagian-bagiannya. Adapun teknik penulisan meliputi hal-hal sebagai berikut
1.      Margin Ukuran margin terdiri atas batas kiri dan batas atas 4 cm. Serta batas kanan dan batas bawah 3 cm dari pinggir kertas. Semua tulisan termasuk tabel dan gambar berada dalam margin. Subjudul bagian bawah halaman harus diikuti dengan dua baris penuh di bawahnya, bila tidak memungkinkan subjudul ditulis pada halaman berikutnya. Begitupun kata terakhir pada suatu halaman tidak boleh dipisahkan ke halaman berikutnya tetapi seluruh kata ditulis pada halaman berikutnya.
2.      Spasi Secara umum keseluruhan tulisan menggunakan spasi ganda. Kecuali untuk tabel, daftar pustaka, dan kutipan mempergunakan pula spasi tunggal (sesuai dengan aturan penulisan kutipan dan daftar pustaka). Alinea baru dapat dimulai dengan perbedaan spasi.
3.      Penomoran Penomoran meliputi penomoran halaman, bab, subbab, dan rincian uraian.
a.       Penomoran Halaman Halaman-halaman pendahuluan diberi nomor dengan menggunakan angka romawi kecil. Halaman-halaman isi dan penunjang menggunakan angka arab. Letak penomoran halaman ditempatkan di tengah dan dua spasi di atas margin bawah (bottom, center, headfooter 2,2 cm)
b.      Penomoran Bab dan Subbab Penomoran mempergunakan penanda urutan sebagai berikut.
1)      Tingkat pertama dengan tanda: I, II, III, IV, V, dan seterusnya.
2)      Tingkat kedua dengan tanda: 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, dan seterusnya.
3)      Tingkatan ketiga dengan tanda: 1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, 1.1.3, 1.1.4, 1.1.5, dan seterusnya.
4)      Tingkatan keempat dengan tanda: 1.1.1.1, 1.1.1.2, 1.1.1.3, 1.1.1.4, dan seterusnya.
5)      Tingkatan kelima dengan tanda: 1.1.1.1.1, 1.1.1.1.2, 1.1.1.1.3, 1.1.1.1.4, dan seterusnya.
4.      Tabel atau Gambar
a.    Tabel Sebuah tabel terdiri atas nomor dan judul tabel, stub, box head, dan body. Nomor tabel ditulis dengan angka arab. Penomoran tabel menurut bab, misalnya nomor tabel 2.1, artinya tabel tersebut tabel pertama yang ada pada bab kedua. Judul harus padat dan dapat memberikan keterangan tentang data yang tercantum dalam tabel. Judul ditulis dengan huruf kapital setiap unsur katanya kecuali kata hubung. Apabila tabel bersumber pada tulisan atau referensi lain, tuliskan sumber referensinya pada bawah tabel.
b.    Gambar Istilah gambar mencakup di dalamnya diagram bundar, batang, garis, histogram, dan sebagainya. Gambar harus diberi nomor dan judul. Pemberian nomor dan judul tidak berbeda dengan pemberian nomor dan judul pada tabel. Perbedaannya terletak pada penempatan. Nomor dan judul gambar diletakkan di bawah gambar.
5.      Bahasa Bahasa yang dipergunakan dalam laporan ilmiah harus mengandung kejelasan dan reproduktif. Untuk ejaan dan peristilahan berpedoman pada EYD dan Pedoman Pembentukan Istilah.
6.      Jenis Kertas Jenis kertas yang dipakai adalah jenis HVS, ukuran folio, atau kuarto bergantung pada aturan yang telah ditetapkan.
Sumber :

Selasa, 01 Januari 2013

Tulisan Ilmiah


TULISAN ILMIAH
Pengertian Tulisan Ilmiah
Tulisan ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematik berdasarkan pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawapan secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
Tulisan ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasikan atau dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang teliti yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah pasukan dengan memenuhi kaedah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan diterima oleh masyarakat keilmuan.
Jenis-jenis Tulisan Ilmiah
      Tulisan ilmiah pendidikan:
v  Kertas kerja
v  Pra Skripsi
v  Skripsi
v  Tesis
v  Disertasi
      Tulisan ilmiah penelitian
v  Laporan hasil penelitian
v  Jurnal penelitian
Komponen dalam Penulisan Ilmiah
      Bahasa:
a)      Perkataan tidak baku: Samada / Sama ada, tak ada
                tidak ada dll
b)  Perkataan Slanga
c)  Perkataan tidak sopan: kencing/ buang air kecil, pelajar
     bodoh/ pelajar lemah
d)  Perkataan usang/kuno : arakian, hatta, syahdan
e)  Perkataan puitis: usia yang senja
f)   Perkataan daerah
      Pemerengganan
      Penutup
Langkah-langkah Penulisan Tulisan Ilmiah
A.   Bagian Awal
Halaman Judul :
Sebuah judul pada dasarnya menggambarkan kelengkapan menganalisis, jangkauan wilayah, domain penelitian, waktu dan metode yang dipakai serta kesimpulan.
Syarat Judul Karangan :
1.      Tepat, artinya segala isi yang terkandung di dalam karangan itu dan dapat terlihat dari judul tersebut.
2.      Ekonomik yang maksudnya, judul adalah sebaiknya sependek mungkin tanpa mengurangi arti atau isi atau luas lingkungan yang tercakup di dalam karangan.
3.      Jelas maksudnya judul karangan tidak perlu berbelit-belit dan dibuat-buat supaya tampak ilmiah.
4.      Jelas maksudnya dari segi bahasa, kalimat dan kata-kata yang dipergunakan di dalam judul karangan yaitu hendaknya bahasa, kalimat dan kata-kata yang dapat dimengerti dan dapat dihindari kalimat-kalimat atau kata-kata yang kabur atau ambivalen. Istilah-istilah yang terdapat di dalam judul itu haruslah tepat dan dapat dipertanggungjawabkan oleh pengarang.

B.   Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
Paparan tentang apa yang menjadi masalah dengan latar belakangnya

1.    Latar belakang : diskripsi masalah, data awal yang mendukung adanya masalah dan akar timbulnya masalah. Mengapa dan apa yang mendorong peneliti memilih topik penelitian ini.
2.    Rumusan Masalah : secara jelas, singkat, termasuk konsep-konsep yang digunakan, masalah dibatasi, bahagian mana yang digarap, mengapa bahagian itu yang diambil, dan gambarkan pentingnya masalah: sumbangannya terhadap perkembangan ilmu, kegunaan praktis (bila ada), hubungan dengan penelitian lain - Kegunaan yang lebih umum.
3.    Tujuan penelitian : perlu diingat oleh seseorang penulis ialah tema dimana ia merupakan subjek cerita.
a.       Pembacaan - membantu penulis mendapatkan pelbagai idea dan melihat bagaimana pengarang lain memulakan karya mereka
4.    Manfaat Penelitian

Bab II Landasan teori
Paparan tentang kerangka acuan atau objek yang sudah digunakan dalam memecahkan masalah. Gambarkan konsep-konsep yang digunakan, pendekatan yang digunakan, gambarkan teori-teori yang pernah ada yang berkaitan dengan masalah yang digarap, mengemukakan asumsi-asumsi dasar sebagai landasan berpikir, dan kemukakan hipotesis bila ada. Umumnya dikemukakan dalam bahagian kerangka teoritis atau landasan teori atau teori.

Bab III Metode Penelitian
Paparan mengenai apa yang dilakukan dalam suatu penelitian (langkah-langkah) yang dilakukan sebelum melakukan suatu penelitian dan dikemas dalam bahagian metode penelitian.


Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Jawaban terhadap pertanyaan apa yang dikemukakan umumnya dikemukakan dalam bahagian temuan atau hasil. Hasil-hasil penelitian harus mampu berfungsi sebagai alat pembuktian.

Bab V Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan, sebagai pernyataan singkat yang mengungkapkan hasil penyelidikan secara menyeluruh. Saran, sebagai pernyataan yang bertujuan untuk penyempurnaan hasil akhir penyelidikan.
Kesimpulan memuat hasil sesuai dengan tujuan penelitian, penulis harus dapat menjelaskan kepentingan akan temuannya, bukan merupakan pengulangan yang telah dibahas pada bahagian pembahasan, harus menceritakan pada pembaca mengapa temuan ini penting, dan bagaimana temuan ini berkontribusikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penelitian apa yang harus dilakukan kemudian.

Bab VI Abstrak
Abstrak adalah suatu bahagian huraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau lapan baris, bertujuan untuk menerangkan kepada pembaca-pembaca aspek-aspek mana yang tercakup dalam sebuah huraian tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan mengenai aspek-aspek itu.

Bab VII Referensi ( kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka)
Kutipan : Pembuatan skripsi dan karya ilmiah mengharuskan para penulis mencari sumber informasi ilmiah yang diperlukan untuk penulisan tersebut. Pengetahuan ilmiah yang dikutip dari seseorang dipergunakan untuk pelbagai tujuan sesuai dengan argumentasi yang diajukan, misalnya untuk mendukung pernyataan penulis atau mendefinisikan sesuatu. Kutipan-kutipan tersebut dapat berbentuk “kutipan langsung” atau “kutipan tidak langsung”. Kutipan langsung yang pendek dimasukkan dalam teks atau tubuh skripsi dengan menggunakan tanda kutip.
Catatan kaki atau nota ilmiah cukup penting untuk diperhatikan dalam menulis tulisan ilmiah. Nota ilmiah adalah catatan pendek untuk mengetahui sumber informasi ilmiah yang dikutip dalam suatu karya ilmiah.
Catatan kaki tidak hanya digunakan untuk mengetahui dan mendalami sumber informasi tetapi juga untuk memberikan catatan tambahan tentang suatu informasi dalam penulisan ilmiah tanpa mengganggu keseluruhan penulisan tersebut. Catatan kaki mencakupi :
1.      Nama penulis
2.      Judul tulisan
3.      Tempat penerbitan
4.      Nama penerbit
5.      Tahun penerbitan
6.      Halaman yang dikutip
Daftar Pustaka : harus dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai nama penulis, judul kepustakaan, keterangan penerbit, dan waktu penerbitan.
Perbedaan Catatan kaki dengan Daftar pustaka
Pada catatan kaki nama diri ditulis terlebih dahulu (contoh Budiono Mismail, J.E. Wert, Bambang Handoyo dan Stephen Kakisina) sedangkan pada daftar pustaka, nama keluarga ditulis terlebih dahulu (contoh: Mismail, Budiono, Wert, J.E; Handoyo, Bambang dan Stephen Kakisina).
Pada catatan kaki antar informasi dipisahkan dengan tanda koma (contoh: Sri Harto, Hidrologi Terapan, Yogyakarta, 1983, hal 42), sedang pada daftar kepustakaan dipisahkan dengan tanda titik (contoh: Harto. Sri. Hidrologi Terapan. Yogyakarta. Badan Penerbit UGM,1983).
Pada daftar pustaka perlu mencantumkan nama penerbitnya, misalnya: Gramedia, McGraw Hill, Badan Penerbit UGM, dan lain-lain. Sedangkan pada catatan kaki tidak diperlukan.
Pada daftar pustaka tidak perlu menuliskan halaman tempat di mana kutipan pustaka tersebut diambil.
Urutan penulisan daftar kepustakaan mempunyai beberapa variasi, misalnya ada yang menempatkan tahun terbitan setelah nama, ada pula yang menempatkan tahun terbitan setelah nama penerbit, dan beragam variasi yang lain
Sumber :